Selasa, 27 Desember 2011

Bongkol

Bongkol ini adalah salah satu makanan khas dan tradisional masyarakat Gunung Megang yang cukup mengenyangkan dan terbuat dari beras ketan, masyarakat Gunung Megang lebih akrab menyebut beras ketan ini dengan sebutan “Padi Pulot”, jika beras ketannya berwarna merah masyarakat Gunung Megang menyebutnya “Padi Ahang”. Beras ketan tadi kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan diberi sedikit garam agar tidak terasa hambar, setelah diaduk dengan rata kemudian dimasukkan ke dalam cangkangnya yang terbuat dari daun enau atau daun kelapa, biasanya dipilih daun yang masih muda yang berwarna kuning coklatan atau yang warna hijaupun juga boleh.
Daun enau / kelapa tadi digulung-gulung seperti terompet, pada bagian ujung daun enau / daun kelapa tadi diclamp menggunakan lidi daun enau / daun kelapa yang telah diraut tajam sehingga salah satu ujung nya dibiarkan terbuka yang berfungsi sebagai tempat memasukkan beras ketannya.
 Jangan diisi full / penuh cangkang daun enau / daun kelapanya, cukup diisi kurang lebih ¾ nya sisakan sedikit ruang, karena beras ketan akan mengembang saat direbus. Kemudian clamp yang terbuat dari lidi tadi dilepas, sehingga bagian dari cangkang daun enau / daun kelapa yang terbuka tadi dapat ditutup dan di clamp kembali menggunakan lidi yang tadi.
Lebih bagusnya kedua ujung bongkol diikat menggunakan daun enau / kelapa yang telah disobek kecil-kecil, sehingga beras ketan tidak keluar dari cangkang daun enau / daun kelapa saat direbus. Biasanya bongkol ini dimakan angat-angat pada pagi hari sebelum beraktivitas, boleh juga kalo mau ditemani dengan segelas “teh puan” yang disuguhkan diatas meja “gahang” / teras rumah di pinggir sungai “Lematang” dan dinikmati bersama anggota keluarga secara bersama-sama sambil berbincang-bincang santaiiii.
So ... mari datang ke kampoeng halaman saya untuk merasakan nikmatnya kuliner tradisonal & makanan khas masyarakat Gunung Megang ini ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ucapan Terimakasih